Monday, September 14, 2009

Bandung BMX Trip & Coaching Clinic On Pontianak

Mendengar komunitas BMX di Pontianak yang sedang mengalami transisi perkembangan, khususnya untuk rider-rider BMX nya yang sedang bekerja keras untuk mengembangkan trick dalam bidang BMX Street Freestyle ini dan ternyata mereka masih membutuhkan bimbingan dari rider2 yang berpengalaman dan sempat sebelumnya ada beberapa Pro rider BMX Indonesia yang datang dan membimbing dan memberikan arahan untuk mereka walaupun hanya untuk beberapa hari saja.
Dari sinilah Didi dan Batax berusaha mencoba pergi ke Pontianak untuk berbagi ilmu khususnya ilmu trick BMX Street Freestyle ini kepada mereka semua dan alhamdulillah akhirnya rencana kami terealisasikan dengan adanya batuan dari Organisasi BMX Pontianak (OBP), EAT dan Chucky dan yang akhirnya kami pun memiliki waktu selama 8 hari ( 4 - 12 Agustus 2009) untuk tinggal dan berlatih bersama rider-rider Pontianak.

Adapun dibawah ini adalah sebuah cerita pendek tentang pengalaman kami berdua selama tinggal dan berlatih bersama rider-rider BMX Pontianak.

Selasa 4-08-2009 adalah awal keberangkatan kami dan walau ada kendala waktu keberangkatan kami dari Bandung menuju bandara Soekarno Hatta, Jakarta yang hingga membuat kami berlari-lari saat sampai di bandara hingga mengeluarkan keringat dingin untuk mengejar jadwal terbang pesawat kami yang tertera pukul 13.40 dan alhamdulillah kami berdua pun tidak tertinggal pesawat kami.

Selama kurang lebih 1 jam 20 menit kami terbang, alhamdulillah kami berdua sampai di bandara Adisucipto, Pontianak dan disana telah ada Willy, Abung dan Domble yang telah menunggu kedatangan kami yang kemudian mereka menyambut dan membawa kami menuju tempat para rider BMX sering berlatih yaitu di 19th BMX Park yang berada di sebuah kampus di jalan Ahmad Yani, dan disana ternyata para rider BMX sudah menanti kedatangan kami berdua. Di 19th ada terdapat sebuah Jump Box dan sebuah Quarter dan sesaat kedatangan kami, para rider pun mulai menunjukan kemampuan mereka di jump box sebagai tanda untuk menyambut kedatangan kami berdua.

Setelah beberapa menit kami menyimak mereka bermain, akhirnya Didi dan Batax pun mulai mengambil BMX kami masing-masing dan mencoba kedua alat tersebut dan kami pun memperlihatkan sedikit trick tehnical kepada mereka semua yang akhirnya mereka terdiam kagum, dan sejenak kami pun heran melihat mereka tetapi ini mungkin baru pertamakalinya bagi mereka melihat langsung trick tehnical dari kami, hehehehehe.

Tanpa terasa sore berganti malam yang akhirnya kami mereka membawa Didi dan Batax ke sebuah restoran milik salah satu teman mereka yang bernama Wilda dan restoran tersebut benama RIO . Disana kami disuguhkan dengan banyak sekali makanan dan yang makanan yang membuat kami berkesan adalah Udang Gala yang besar dan minuman Lidah Buaya (Aloevera), mantap. Dari sinilah awal mula Didi dan Batax merasakan sebuah kehangatan akan sambutan mereka semua terhadap kami berdua, dan sambutan tersebut bukan hanya datang dari para rider BMX saja, melainkan juga datang dari teman-teman mereka. Setelah Didi dan Batax benar-benar merasa sangat kenyang, akhirnya mereka membawa kami berdua menuju base camp OBP (Organisasi BMX Pontianak) dan sekaligus itu adalah sebuah rumah salah satu rider BMX Pontianak, yaitu rumah Abung yang bertempat di jalan Alianyang no. 12B dan di tempat inilah Didi dan Batax akan tinggal selama kami di Pontianak.

Rabu pagi Didi dan Batax mulai terbangun dari kelelahan, dan ternyata di teras depan base camp OBP sudah ada yang menanti kami, dan mungkin ini adalah semangat mereka untuk bisa mengobrol dan berbagi pengalaman kita khusunya di dunia BMX Freestlye ini. Jam demi jam kami mengobrol dan tak terasa waktu telah menjelang sore, yang kemudian kita semua pun mulai bersiap-siap untuk latihan hari ini di 19th BMX Park . Kurang lebih 3 km kami menggenjot BMX, akhirnya kami sampai di 19th dan tanpa banyak berbicara, kita pun segera memulai berlatih BMX bersama-sama dengan penuh semangat. Sambil berlatih, Didi dan Batax pun menyimak cara mereka bermain BMX dan setelah merasa cukup melihat mereka bermain yang cenderung bermain jumping di jump box dan sangat sedikit sekali mereka bermain tehnical. Dan dari sinilah Didi dan Batax bersepakat untuk memberikan dan mengajarkan mereka beberapa trick tehnical yang bertujuan untuk memperdalam ilmu dan juga untuk kelenturan mereka saat bermain BMX Street . Tidak hanya trick saja yang kami berikan, tetapi ada tips-tips yang kami berikan khususnya untuk bisa bermain dan menguasai transisi yang ada.

Adapun trick tehnical yang kami berikan adalah 180, 360, fakie, whip foot plan, disaster to 180 out, fly out, tail tap dan abubaca to fakie. Mungkin ini hanya sedikit dari trick-trick yang ada di BMX Street, tetapi trick yang barusan kami berikan cukup banyak membuat mereka sering jatuh bangun dan menciderai anggota tubuh mereka sendiri, tetapi kami berdua salut terhadap perjuangan mereka yang tanpa henti dan tanpa menyerah untuk terus mencoba.

Hari demi hari kami kita lalui dengan terus berlatih BMX dan tidak hanya di 19th kita semua berlatih, melainkan sesekali kita berlatih di jalanan dan pernah sekali kami berlatih di daerah Singkawang yaitu di stadion Kridasana, kurang lebih 3 jam perjalanan dari kota Pontianak .

Tidak terasa satu demi satu dari rider-rider BMX Pontianak mulai menguasai trick tehnical yang telah kami berikan dan ajarkan. Mungkin ini adalah karena semangat yang besar dan yang timbul karena adanya berbagi ilmu dalam BMX street ini yang telah Didi dan Batax berikan, dan semangat mengajar kami pun terus timbul karena melihat semangat juang mereka semua yang tanpa henti.

Pengalaman berharga yang Didi dan Batax alami selama tinggal di Pontianak adalah kami berdua sangat merasakan keramah-tamahan dan sambutan yang hangat tanpa henti yang selalu datang dari mereka semua. Jadi sambutan hangat ini tidak hanya datang dari rider BMX, pengurus OBP, melainkan datang juga dari teman-teman sekitar mereka dan mungkin ini bisa disebut dari sebuah keluarga besar BMX Pontianak yang telah menganggap Didi dan Batax sebagai keluarga mereka.

Adapun pengalaman yang lainnya yang kami jalani selama di Pontianak adalah sering mereka membawa kami untuk berjalan-jalan, minum kopi, bakar ikan, kuliner hingga sempat Didi merasakan keracunan karena terlalu banyak nya makan durian hingga membuat badan Didi lemas, dan pernah sekali mereka membawa kami berwisata menuju Pantai Pasir Panjang yang berlokasi di Singkawang atau 3 jam perjalalan dari kota Pontianak. Hingga saat malam perpisahan kami sebelum menjelang pulang ke Bandung esok harinya, mereka semua telah mempersiapkan sebuah pesta makan yang mereka persembahkan untuk kami berdua dan juga sebuah pesta karaoke untuk bernyanyi bersama di salah satu club karaoke di Pontianak.

Di tempat karaoke inilah kita semua bernyanyi bersama dan bercanda gurau hingga Didi dan Batax merasakan kesedihan karena ini adalah malam perpisahan kami, dan 2 buah lagu yang mereka nyanyikan dan dipersembahkan untuk kami berdua hingga membuat air mata Didi tidak dapat terbendung yaitu air mata bahagia, haru akan keramah-tamahan mereka semua selama ini.

Akhir dari trip ini Didi mengambil kesimpulan bahwa sebuah solidaritas dan rasa kekeluargaan yang tinggi dalam sebuah komunitas itu dapat membangun sebuah pondasi yang kuat dan kokoh untuk menunjang terus komunitas tersebut, khususnya untuk komunitas BMX Indonesia. Jadi marilah kita jaga terus rasa kekeluargaan antar sesama rider dan orang-orang yang mendukung BMX Indonesia ini agar kita semua dapat terus berkembang dan menjadi sebuah keluarga besar BMX Indonesia.

Mudah-mudahan artikel ini dapat memotivasi para rider BMX dan teman-teman yang mendukung BMX Indonesia ini untuk terus menjalin rasa kekeluargaan dan meningkatkan rasa solidaritas antar sesama yang bertujuan untuk terus memperkuat komunitas BMX Indonesia. Dan para rider BMX Indonesia untuk tetap terus berjuang dan berlatih demi mendapatkan cita-cita yang kalian inginkan dan juga tetap terus berkarya di bidang BMX Freestyle ini. Keep Ride Hard!

-Terimakasih banyak BMX Pontianak, atas semua sambutan hangat dan rasa kekeluargaan yang telah kalian berikan kepada kami berdua.
-Terimakasih untuk keluarga besar Abung yang telah menerima kami dan yang selalu memasak untuk kami dan telah memberikan tempat tinggal selama ini.
-Terimakasih kepada rider BMX Pontianak yaitu : Abung, Willy, Paton, Head, Evan, Si One, Ompong, Apang, Sam, Andre, Riri, Kiki, Belot, Indra, Onyet, Sibuk, Ucok, Yosi.
-Terimakasih untuk pengurus Organisasi BMX Pontianak (OBP) : Domble, Abung, Willy, Sibuk, Jokul, Cacing, Ompong, Ucok, Daeng, Madun, Agung, Sam, Riri, Si One, Evan, Apang, Head, Paton, Indra, Iwan, Saimin, Belot, Edy, Eponk, Atex, Iwan, Yosi.
-Dan terimakasih untuk para teman-teman yang lainnya : Wilda, Dede toet, Dede dagu, Tyas, Siska, Wilda atex, Atin.
-Terimakasih banyak kepada kalian semua yang telah banyak meluangkan waktu untuk kami berdua, untuk hal-hal yang menyenangkan bersama.
Mudah-mudahan keluarga besar BMX Pontianak terus terjalin dan terus berkembang selamanya, Amin.

Asosiasibmx.com

No comments:

Post a Comment